People in the world


Saat itu gua mau berangkat kerja karena gua udah telat seperti biasalah kecepetan jalan gua bertambah 180% , untung ketika mau nyebrang jalanan keadaannya lagi macet jadi nyebrang jalanannya gampang dan mobil angkutan umum pun stay tepat didepan saat gua nyebrang jadi ga susah untuk cari angkutan umumnya lagi . Karena setiap perjalanan menuju tempat kerja biasanya gua ngederin music dari smartphone akhirnya gua memutuskan untuk mendengarkan kebisingan di pagi hari yang cerah dalam perjalanan menuju tempat kerja gua , ketika sedang asik dengan melihat lihat jalan dan semua polusi beserta orang orang sibuk lainnya yang terkadang terlihat lucu karena mereka dikejar kejar waktu bukan mereka yang mengejar ngejar waktu , kemudian dari arah yang berlawan ada seorang nenek tua yang sepertinya untuk berjalan pun dia kesulitan hingga akhirnya dia melambaikan tangannya di perempatan jalan hingga mobil angkot ( angkutan kota/umum ) yang gua tumpangi itu berhenti dan nenek tua itu mencoba untuk naik dengan susah payahnya tidak ada yang menolong satu pun dari orang orang yang ada didalam angkot itu mereka hanya sibuk berbincang dengan satu sama lain dan ada juga yang hanya sibuk dengan smartphone canggihnya hingga ada salah satu anak muda yang duduk tepat sebelah gua dia turun dan membantu nenek nenek itu dan nenek tua itu duduk tepat didepan mata gua .
Gua adalah orang pertama yang dilihat nenek tua itu dan dia pun bertanya tentang berapa yang harus dia bayar untuk perjalanan menuju ke rumahnya 
“nak enin teh bade uwih ka bumi tapi teuterang sabaraha pangaosna” tanya nenek tua (sorry karena gua lupa nama nenek itu) oh ya buat yang ga ngerti (nak nenek tuh mau pulang ke rumah cuman ga tau bayar berapa) kira kira artinya begitu maklum gua ga terlalu bisa bahasa sunda tapi gua asli keturunan orang sunda ko guys
“memang enin rumahnya dimana?” jawab gua
“di Balaendah neng” nenek tua
“ohh Balaendah ya kira kira Rp.5000,- nek” gua
“aduh neng punten tiasa nambut sarebu teu enin ngan nyandak opat rebu neng” nenek
(aduh neng maaf bisa minjem seribu ga enin cuman bawa empat ribu neng)
Gua pun terdiam sejenak , gua diam bukan berarti gua ga peduli atau gamau ngasih uang itu sama nenek tua itu hanya saja gua menunggu respons apa yang akan orang orang yang ada disekitar gua , ternyata nihil mereka tidak sama sekali peduli hanya beberapa orang saja diantaranya yang berbicara
“sudah nin biar saya saja yang nanti bayar” ibu ibu yang ada persis duduk di sebelah nenek tua itu lalu yang sisanya adalah anak muda yang tadi membantu nenek itu menyodorkan sebagian uangnya kepada nenek itu , gua ga tau sih persisnya dia ngasih berapa yang jelas gua tau itu besar jumlah nya dan orang yang terakhir peduli adalah mang angkot itu dia bicara “entos nin teu kedah mayar wios engke dianterkeun” yang artinya ( sudah nin ga usah bayar biar nanti diantarkan) , dan you know guys orang orang yang ada di sekitaran situ tidak sama sekali ada yang peduli.
Hati gua bertanya pada diri sendiri “apa yang akan terjadi kepada nenek tua itu ketika gua sudah turun angkot?” biasanya setelah itu otak gua akan mencoba berargumen lagi mengingat kejadian ini “sebenarnya mereka mendengar perkataan nenek itu kah? Atau mereka kasihan kah pada nenek itu? Kenapa sama sekali tidak ada yang bertindak padahal jelas terlihat bahwa mereka itu melihat nenek itu dan mendengarkan kisah pilunya” perdebetan di otak gua itu biasanya berlangsung sepersekian detik tidak begitu lama seperti perdebatan antar dua manusia. You know guys otak kita itu lebih cepat berpikir jauh ketimbang mulut yang membuat kalimat
Akhirnya gua mencoba berpikir untuk yang kesekian kalinya ditengah jam istirahat makan siang gua , sembari menyuap nasi otak gua mulai berargumen lagi kenapa orang orang didunia terkadang menyepelekan apa yang ada didepan mata kita tapi jauh lebih cepat melihat apa yang tidak didepan mata , mungkin memang tidak semua orang seperti itu tapi gua belajar dari pengalaman hari itu bahwa setiap manusia itu mahluk social karena sejati manusia itu bergantung pad diri mereka sendiri , gua jadi merasa bahwa gua tidak boleh membuat orang orang yang ada disekitar gua susah , setiap manusia itu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing masing ketika kalian mencoba membandingan antara diri kalian dan orang lain itu malah semakin memperburuk perasaan kalian karena kalian hanya membandingkan dan tidak bisa memilih menjadi dia atau siapa siapa yang kalian inginkan
Orang orang itu terkadang terlihat lucu mereka membantu seseorang untuk mendapatkan pujian , padahal sebenarnya dalam pujian itu terkadang ada kecaman yang begitu mendalam karena orang orang didunia ini biasanya bermuka dua dan menurut gua itu betul pake banget why? Because muka dua itu di perlukan but remember bermuka dua diperlukan hanya untuk kebaikan bukan untuk menjadikan adu domba agar siapa siapa yang berdekatan menjadi lebih pro pada orang ini dan kontra pada orang ini contohnya bermuka dua yang tidak merugikan orang lain adalah lu sedih tapi karena lu lagi barengan sama temen temen lu jadi kebawa suasana bahagia bukan mereka jadi kebawa suasana sedih lu atau kata anak muda jaman sekarang fake smile haha..
Gua ada secuit kata kata nih guys gua dapet kata kata ini dari drama korea kalau yang suka nonton pasti tau ko hehe
“ Jangan pernah lelah utuk bertanya tentang mengapa kita hidup dan apa tujuan kita hidup saat kau menyerah pada itu , romantisme dalam hidupmu akan berakhir “
-kim sambody-

Mungkin anak muda jaman sekarang banyak yang kadang sibuk dengan urusan mereka masing masing tapi gua titip satu pesan guys sama kalian semua jangan pernah terlalu sibuk mengejar apa yang kalian harapkan sesekali kalian harus memerpehartikan sekitar kalian karena itu yang akan membuat kalian terbantu mendapatkan harapan harapan kalian menjadi lebih mudah , gau akuin bahwa gua adalah orang tidak mudah bersosialisasi tapi gua mulai ngerasa bahwa suatu saat nanti gua pasti butuh seseorang untuk membantu walau terkadang gua berpikir bahwa gua ga butuh siapa siapa untuk ada dalam hidup gua , mungkin untuk gua dianggap berbeda itu sudah biasa tapi sekarang gua berpikir bahwa gua berbeda karena memang ya gua beda tapi bukan berarti tidak mengerti bahwa dunia ini akan jahat ketika lu tidak bersahabat dengan dunia tapi ketika lu masih punya waktu untuk mencoba bersahabat why not..

Penutup kali ini gua punya puisi walau sampai sekarang gua ga kasih judul karena pasti ga nyambung haha..

Senja menyapa ketika awan putih menyambut dengan sejuta kecantikan alam ini bukan berarti senja tak ingin mengatakan pada malam bahwa alam perlu kehangatan
Ketika malam menunggu kau hanya perlu mengerti bahwa tak selamanya gelap itu buruk bahkan bila gelap itu buruk tak terlihat oleh putihnya awan karena gelap akan memperbaiki kesalahan itu sendiri dan mengerti bahwa indahnya senja takkan ternodai oleh ulah gelapnya malam
-ptr-
 
 
 
 

Komentar

Postingan Populer